Celoteh Sang Galang

Blog Tempat Berbagi Tips dan Trik Dunia Blogger
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Celoteh Sang Galang
Hanya Sebuah Catatan...
Daftar Sekarang Bonus $10 langsung dari PROFITCLICKING




Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua...

Kali ini Celoteh Galang akan mengulas Budaya apa saja yang bisa Menghambat dan Mendorong Kemajuan Bangsa. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar kita telah melakukan budaya yang sangat menghambat perkembangan kita untuk lebih maju. Itu bisa terjadi karena kita sudah terbiasa melihat atau sudah turun menurun dilakukan oleh orang-orang sebelum kita. Sedangkan budaya yang mendorong kemajuan bangsa masih sulit dilakukan oleh sebagian orang karena sudah terbiasa dengan hal-hal yang sebelumnya dilakukan.

Mengenai soal Budaya, mari kita cari tahu apa itu Budaya?Dari penelusuran Mbah Google, Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Sudah tahu kan apa itu Budaya? menurut saya sih Budaya itu adalah sebuah cara hidup yang dilakukan dalam suatu kelompok yang dilakukan secara turun menurun yang kemudian berujung menjadi kebiasaan dan dilakukan sehari-hari. Mari kita bahas Budaya yang Menghambat dan Mendorong Kemajuan Bangsa di bawah ini 


Budaya berbohong
Banyak sekali hal yang menyepelekan hal ini dan menganggap hal yang wajar dilakukan sehari-hari. Idiom yang berkembang saat ini adalah “Tidak apa-apa berbohong demi kebaikan” atau “Tak apalah berbohong sekali ini saja”. Padahal idiom tersebut membuat pola pikir kita terbelenggu dan tidak bisa berpikir logis. Logikanya, seluruh kebohongan adalah untuk kebaikan, baik dalam skala besar maupun kecil. Jika ada dua kasus, kita berbohong pada orang tua kita padahal hanya masalah kecil dan seorang pencuri yang tidak mengaku mencuri, para pelaku dapat memakai satu idiom yang sama, bukan ?
Jadi kesimpulannya berbohong sudah menjadi hal yang biasa dan budaya ini dapat berkembang menjadi budaya yang lebih buruk.

Budaya Mencontek
Budaya ini adalah turunan dari budaya berbohong. Hal ini banyak terjadi dikalangan pelajar maupun mahasiswa. Budaya ini dapat merusak pola pikir para remaja yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jawaban. Mungkin beruntung jika budaya ini tidak berkembang menjadi budaya yang lebih buruk lagi, namun jika tidak ? Bisa fatal akibatnya

Budaya Korupsi
Nah, ini adalah budaya yang sepertinya sudah menyebarluas di negeri kita yang tercinta ini. Budaya ini juga turunan dari dua budaya diatas. Budaya ini dimulai dari kasus yang kecil dan mungkin tampak tak seperti kasus korupsi. Contohnya, seorang anak yang disuruh membeli suatu barang oleh Ibunya seharga Rp. 5000,- dan diberi uang Rp. 10.000,-. Seharusnya anak tersebut mengembalikan uang kepada ibunya Rp. 5000,- namun anak itu berkata pada ibunya bahwa harganya naik menjadi Rp. 8000,- , kelebihannya itu diambil secara diam-diam oleh si anak. Mungkin hanya masalah Rp. 3000,- namun ini tetap saja korupsi karena mengambil hak yang bukan miliknya. Bayangkan jika kebiasaan anak ini dibawa hingga besar. Wah, dapat kita bayangkan sendiri dampaknya.

Budaya “Copy Paste”
Ini adalah budaya yang cukup menghambat kemajuan. Karena perkembangan teknologi, banyak orang seenaknya meniru atau copy paste tulisan orang tanpa disaring terlebih dahulu. Adanya “mbah gugel” mempermudah orang untuk meniru, walau tidak kita pungkiri ini juga dapat mempercepat mendapatkan informasi yang diinginkan. Balik lagi kepada diri kita menghadapi teknologi yang berkembang pesat saat ini. Jadi, sebaiknya kita saring terlebih dahulu, jangan meng-copy secara persis dan berikan sumbernya.

Budaya “Latah”
Latah disini dimaksudkan meniru tingkah manusia lainnya. Yang terlihat saat ini adalah orang Indonesia yang ikut-ikutan meniru budaya luar, contohnya K-pop. Di Korea sedang musim K-pop yang memunculkan banyak boyband dan girlband yang mengkombinasikan menari dan menyanyi. Remaja-remaja di Indonesia mulai latah mengikuti sama persis budaya K-pop dan berlomba-lomba membuat boyband atau girlband. Mulai dari cara menyanyi, menari, pakaian, rambut, gaya, dll-nya dibuat sama persis. Budaya ini menghambat kreativitas anak bangsa untuk maju dalam bidang seni.



Budaya Jujur
Jujur adalah poin penting dalam hidup. Karena dengan budaya ini kita merasa tentram dan damai menjalani hidup, sehingga kita dapat lebih bisa leluasa untuk berkreativitas. 

Budaya Percaya Diri
Budaya ini mampu mendorong kita agar lebih yakin untuk mengeksplor diri lebih jauh. Biasanya karena kita terlalu mengikuti budaya meniru, maka rasa percaya diri kita tidak muncul sehingga kreativitas kita tidak dapat tereksplor secara maksimal. Maka itu mulai sekarang, mulailah lebih percaya dengan diri sendiri dan tidak biasakan meniru.

Budaya Toleransi   
Budaya ini harus dikembangkan di Indonesia, karena dengan budaya ini pikiran bangsa Indonesia dapat lebih terbuka dan dapat menerima perbedaan sehingga dapat meminimalisir keributan maupun perpecahan.

Budaya Mendengarkan
Budaya yang saya maksudkan disini adalah mendengarkan masukan atau kritik yang membangun. banyak dari masyrakat enggan menggunakan budaya ini karena masih tersulut oleh ego masing-masing. maka itu, mari kita biasakan mendengar dan juga jangan lupa untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Pada intinya, ini semua kembali lagi kepada diri kita sebagai manusia yang diberikan kemampuan berpikir dengan logika oleh Allah SWT, sehingga dapat memilih mana budaya yang baik dan mana yang buruk bagi kemajuan.

Sumber : http://carlaaargh.blogspot.com/2013/04/budaya-yang-menghambat-dan-mendorong_5.html

GET UPDATE ARTIKEL MENARIK CELOTEH GALANG
Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke email anda!

Artikel Terkait:

Posting Komentar


close